Nama sekolah
: SMK XXX
Kelas / semester : XI /
2
Pertemuan : 9/ 2x 45 menit
Mengidentifikasi data mutasi utang
Salah satu tujuan pemeriksaan terhadap
dokumen yang mendukung saldo utang bertujuan untuk mencocokkan mutasi utang
dengan buktinya, agar dipeoleh informasi apabila ada dokumen yang belum dicatat
ke dalam jurnal.
Buku besar pembantu adalah perluasan
dari buku besar. Catatan dalam buku besar pembantu merupakan perincian dari
salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar umum, seperti catatan
akuntansi untuk mengelola utang merupakan kartu utang, jurnal pembelian dan
jurnal pengeluaran kas. Seperti halnya
dengan piutang dagang, perusahaan juga membutuhkan catatan yang
menunjukan utang pada masing-masing kreditor, untuk itu perlu disediakan sebuah
rekening kontrol, yang disebut utang dagang di buku besar dan rekening-rekening
utang kepada masing-masing kreditor
dalam buku pembantu utang. Jadi, satu kreditor, satu buku pembantu utang (
kartu utang ). Sedangkan dasar di dalam kartu utang ini adalah pembelian dan
jurnal pengeluaran kas.
Adapun bentuk kartu utang tersebut
adalah sebagai berikut :
Nama :
Alamat :
Tanggal
|
Keterangan
|
REF
|
Saldo
|
|
|
|
|
Debit
|
Kredit
|
|
|
|
|
|
Jurnal pembelian dipergunakan untuk
mencatat pembelian secara kredit. Jurnal pembelian yang sederhana hanya
memiliki satu kolom jumlah rupiah, seperti halnya jurnal penjualan. Akan
tetapi, jurnal pembelian dapat juga dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan
( tidak hanya mencatat pembelian barang dagangan ).
Berikut dari jurnal pembelian adalah
sebagai berikut :
Tgl
|
No
|
Perkiraan yg dikredit
|
Ref
|
Debit
|
Kredit utang dagang
|
||||
|
|
|
|
Pembelian
|
Perlk toko
|
Serba-serbi
|
|||
|
|
|
|
|
|
perk
|
Ref
|
jmlh
|
|
Keterangan :
1. Lajur
tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi pembelian
2. Lajur
ini pada faktur diisi dengan nomor faktur yang diterima dari penjual sehingga
nomor dalam lajur ini tidak brurutan.
3. Lajur
perkiraan yang dikredit diisi dengan nama penjual. Nama penjual yang
bersangkutan dibuka dalam buku besar pembantu utang.
4. Lajur
referensi dengan tanda setelah data yang bersangkutan dicatat dalam buku besar
pembantu, pada perkiraan penjual yang bersangkutan.
5. Lajur
pembelian diisi dengan jumlah pembelian.
6. Lajur
perlengkapan toko diisi dengan jumlah ( harga ) perlengkapan toko yang dibeli
secara kredit. Jika transaksi perlengkapan toko jarang terjadi, lajur ini tidak
perlu disediakan tersendiri. Cukup dengan mencatat dalam lajur serba-serbi,
yaitu dengan menuliskan “ perlengkapan toko “ dalam lajur perkiraan dan nomor
perkiraan yang bersangkutan, ditulis dalam lajur ref pada saat diposting ke
buku besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar