Rabu, 15 Juni 2016

mengidentifikasi XI /2



Nama sekolah    : SMK XXX
Kelas / semester : XI / 2
Pertemuan         : 9/ 2x 45 menit



Mengidentifikasi data mutasi utang
Salah satu tujuan pemeriksaan terhadap dokumen yang mendukung saldo utang bertujuan untuk mencocokkan mutasi utang dengan buktinya, agar dipeoleh informasi apabila ada dokumen yang belum dicatat ke dalam jurnal.
Buku besar pembantu adalah perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar pembantu merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar umum, seperti catatan akuntansi untuk mengelola utang merupakan kartu utang, jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Seperti halnya  dengan piutang dagang, perusahaan juga membutuhkan catatan yang menunjukan utang pada masing-masing kreditor, untuk itu perlu disediakan sebuah rekening kontrol, yang disebut utang dagang di buku besar dan rekening-rekening utang kepada  masing-masing kreditor dalam buku pembantu utang. Jadi, satu kreditor, satu buku pembantu utang ( kartu utang ). Sedangkan dasar di dalam kartu utang ini adalah pembelian dan jurnal pengeluaran kas. 


Adapun bentuk kartu utang tersebut adalah sebagai berikut :
Nama            :
Alamat          :
Tanggal
Keterangan
REF
Saldo



Debit
Kredit






Jurnal pembelian dipergunakan untuk mencatat pembelian secara kredit. Jurnal pembelian yang sederhana hanya memiliki satu kolom jumlah rupiah, seperti halnya jurnal penjualan. Akan tetapi, jurnal pembelian dapat juga dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan ( tidak hanya mencatat pembelian barang dagangan ).
Berikut dari jurnal pembelian adalah sebagai berikut :
Tgl
No
Perkiraan yg dikredit
Ref
Debit
Kredit utang dagang




Pembelian
Perlk toko
Serba-serbi






perk
Ref
jmlh












Keterangan :                                                                                     
1.      Lajur tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi pembelian
2.      Lajur ini pada faktur diisi dengan nomor faktur yang diterima dari penjual sehingga nomor dalam lajur ini tidak brurutan.
3.      Lajur perkiraan yang dikredit diisi dengan nama penjual. Nama penjual yang bersangkutan dibuka dalam buku besar pembantu utang.
4.      Lajur referensi dengan tanda setelah data yang bersangkutan dicatat dalam buku besar pembantu, pada perkiraan penjual yang bersangkutan.
5.      Lajur pembelian diisi dengan jumlah pembelian.
6.      Lajur perlengkapan toko diisi dengan jumlah ( harga ) perlengkapan toko yang dibeli secara kredit. Jika transaksi perlengkapan toko jarang terjadi, lajur ini tidak perlu disediakan tersendiri. Cukup dengan mencatat dalam lajur serba-serbi, yaitu dengan menuliskan “ perlengkapan toko “ dalam lajur perkiraan dan nomor perkiraan yang bersangkutan, ditulis dalam lajur ref pada saat diposting ke buku besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar