Nama sekolah
: SMK XXX
Kelas / semester : X /
2
Pertemuan : 6/ 2x 45 menit
Kode Akun
A. Kode
akun
Pencatatan buku besar melibatkan dua
atau lebih akun yang harus didebit dan dikredit dalam jumlah yang seimbang.
1. Akun
Adalah daftar untuk mencatat transaksi
keuangan yang mengakibatkan perubahan pada aktiva. Kewajiban, ekuitas,
pendapatan, dan beban. Akun-akun yang terdapat dalam neraca disebut akun riil.
Sedangkan akun-akun yang terdapat dalam laporan laba/rugi disebut akun nominal.
Untuk mempermudah dalam pencatatan,
sebaiknya akun disusun sedemikian rupa dan diberi nomor kode, agar lebih mudah
mencari dan menempetkan akun kembali pada kelompoknya masing-masing.
Pemberian kode akun
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian kode, antara lain sebagai
berikut :
1. Kode
akun dibuat secara sederhana dan mudah dimengerti
2. Kode
akun dalam penggunaannya harus konsisten
3. Jika
ada penambahan akun baru, usahakan jangan sampai mengubah kode yang sudah ada.
a. Macam-macam
kode akun
Macam-macam kode akun
sebagai berikut :
1. Sistem
numeral atau alphabet urut
Adalah
pemberian kode akun dengan menggunakan nomor-nomor yang dimulai dari 0 sampai
dengan 9. Sistem ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Kode
nomor berurutan
Akun diberi nomor mulai
dari 1,100, atau sesuai dengan yang diinginkan.
Contoh :
100 kas
101 bank
102 piutang dagang
b. Kode
kelompok
Jika akun diberi kode
tiga angka, angka pertama menunjukkan kelompok, angka kedua menunjukkan
golongan dan angka ketiga menunjukkan jenis akun.
Contoh :
Kas 111
c. Kode
blok
Akun yang ada
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
Contoh
Golongan
|
Kode
|
Aktiva
lancar
|
100-149
|
Aktiva
tetap
|
150-199
|
Utang
lancar
|
200-249
|
Utang
jangka panjang
|
250-299
|
2. Sistem
desimal
Dengan
cara ini akun diklasifikasi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok dibagi
menjadi beberapa golongan dan tiap golongan dibagi menjadi jenis-jenis akun,
mulai dari angka 1 samapai 9.
Contoh
:
Akun
dibagi menjadi beberapa kelompok. Misalnya kelompok 0 adalah akun aktiva
lancar. Tiap kelompok dibagi menjadi beberapa golongan. Misalnya golongan 10
adalah piutang usaha. Tiap golongan dibagi menjadi beberapa jenis akun.
Misalkan akun 101 adalah piutang bunga dan akun 102 adalah piutang sewa.
3. Sistem
nemonik
Kode
akun cara ini menggunakan huruf. Untuk menentukan huruf, tentukan huruf yang
mudah dikenal, dimengerti, diingat, atau diambil singkatan huruf awalnya.
Contoh
:
Aktiva
lancar kode AL
Utang
jangka panjang UJP
4. Sistem
kombinasi huruf dan angka
Pemberian
kode ini dapat dilakukan dengan memberikan kode pada kelompok dan golongan
akun, sedangkan jenis akun diberikan kode angka.
Contoh
:
Kas
kode AL 01
Utang
gaji, kode UL 03
Tujuan
pemberian kode akun
Kode
adalah suatu rekening yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi angka
dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah
dibuat. Kode ini memudahkan identifikasi dan pembedaan elemen-elemen yang ada
di dalam suatu klasifikasi.
Berikut
tujuan pemberian kode dalam sistem pengolahan data akuntansi :
1. Mengidentifikasi
data akuntansi secara unik.
Data
akuntansi perlu diberi identifikasi secara unik agar dapat dilakukan
pencatatan, klasifikasi, penyimpanan, dan pengambilan data tersebut dengan
benar.
2. Meringkas
data
Kode
menjadikan data akuntansi lebih ringkas, sehingga memerlukan lebih sedikit
ruang dalam pencatatannya.
3. Mengklasifikasi
rekening atau transaksi
Dalam
mengolah data akuntansi, kode digunakan untuk menunjukkan ke dalam klasifikasi
apa suatu rekening atau transaksi dikelompokkan.
4. Menyampaikan
makna tertentu
Dengan
kode ini, kita dapat menyimpulkan informasi yang bermakna tertentu. Pemberian
kode rekening umumnya didasarkan pada rangka pemberian kode tertentu, sehingga
memudahkan pemakai dalam penggunaannya.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kode rekening
Berikut
hal-hal yang diperhatikan dalam merancang kode rekening
a. Pemberian
kode harus secara logis memenuhi kebutuhan pemakai dan metode pengolahan data
yang digunakan
b. Setiap
kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode
c. Desain
kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar